![]() |
| sumber : even.web.id |
LOCFEST adalah Festival film kearifan lokal. Festival film ini memutar film – film karya sineas Indonesia, yang memuat tema dengan ciri khas budaya asli daerah asal sineas masing – masing, cerita filmnya macam –macam, tapi kebanyakan bercerita tentang hal – hal yang kita temui sehari – hari. Filmnya dikompetisikan juga, tahun ini jurinya Hanung Bramantyo, Ladya Cheryl, dan Ifa Isfansyah.
Sebenarnya acaranya berlangsung 3 hari, dari tanggal 17 – 19 Oktober 2013 di Gedung Pertunjukan Societet Militer, Taman Budaya Sriwedani, Yogyakarta. Namun saya baru datang hari terakhir pas penutupan, Hari Sabtu, 19 Oktober 2013.
Yak.. berkat SMS dari Mbak Ima, ini salah satu koordinator di Yayasan Kampung Halaman kebetulan beberapa bulan yang lalu saya ikutan jadi volunteer buat acara Jalan Remaja 2013 yang diselenggarakan oleh Kampung Halaman. SMS dari Mbak Ima tersebut isinya mengajak kami, volunteer buat datang beramai - ramai menghadiri penutupan LOCFEST. Saya sebenarnya sudah kepengen nonton LOCFEST dari pembukaan tapi nggak kesampaian juga, maka saya pikir, mumpung hari terakhir, disempatkan aja deh nonton. Sekalian reuni dan silahturahmu sama temen - temen volunteer JR hehe... Jadilah, saya ikut menghadiri LOCFEST , lumayan, biar malem minggu ada suasana lain gitu deh heheiii..... Oh ya, selain saya, volunteer JR yang hadir ada juga, Ilham (Teknik UGM 2011), Yoga (Sosiologi 2011), dan Mas Ade (S2 Komunikasi 2011).
Acara dibuka dengan penampilan wayang hip-hop, ini grup hip-hop bahasa Jawa dari Jogja, mereka perform pakai kostum wayang orang, ada wayang kulitnya juga, tokoh – tokoh Punakawan, Petruk, Bagong, Gareng. Lengkap dengan ‘Dalang Gaul’ nya pula… Cukup menghibur dengan dialog – dialog kocak, gojek kere ala orang Jogja :D
Pada malam penutupan ini, diputarkan film – film yang terpilih untuk mendapatkan penghargaan. Ada 3 film yang terpilih, Pertama, Langka Receh, karya Eka S dan Miftakhatun dari Purbalingga. Film ini mengangkat tema soal ‘uang receh’, jadi soal pemberian kembalian berupa permen, sering kan ketemu yang seperti ini, mau itu kasir atau mbak mbak warung yang suka ngasih kembalian permen.
Kemudian Matahari, karya Yusuf Radjamuda dari Palu, ini film animasi, tentang pentingnya Matahari dalam kehidupan sehari – hari, animasinya sederhana, tapi keren,*thumbsup*
Nah yang ini nih… Film Terbaik, disutradarai sama BW Purbanegara dari Yogyakarta. Film ini berjudul ‘Say Hello To Yellow’. Film pendek ini mengangkat tema bergantungnya manusia modern pada teknologi, lebih tepatnya pada benda bernama Smartphone. Kisahnya tentang Risma, gadis kecil penggemar warna kuning yang baru saja pindah dari Kota Semarang ke sebuah desa di pelosok Gunungkidul. Risma yang anak kota, berbahasa gaul, tidak bisa berpisah dari smartphonenya, menemui lingkungan barunya, sebuah desa dimana sinyal handphone merupakan sesuatu yang langka disana, dengan teman – teman barunya, yang menurut dia ‘tidak keren’, yang masih nggumun lihat handphone nya. Salah satunya Kurniati, teman sebangkunya yang bilang bahwa smartphone Risma seperti pengilon (cermin) milik mbak nya
Ya, Risma selalu asyik sendiri dengan smartphone nya, sementara anak – anak lain bermain, ketika diajak bermain atau mengobrol dengan anak lain, Risma malah berlagak sedang menelepon.
Suka banget sama film pendek ini. Dialognya juga lucu, kocak, lugu khas anak – anak, saya paling suka pas adegan Ranto (anak SD yang mencoba ndeketin Risma) sedang telepon teleponan pakai kaleng susu (iya, di film ini digambarkan ada anak - anak yang bermain pakai kaleng susu buat main semacam break - breakan). Dialog – dialog nya berhasil membuat seisi gedung Societet ketawa ngakak.
![]() |
| cuplikan adegan Say Hello To Yellow sumber : suaramerdeka.com |
Lalu twist di akhir film, yang merupakan penjelasan kenapa Kurniati harus ke bukit ketika ibunya yang kerja sebagai TKW di Arab berulang tahun juga tak terduga. Jadi Kurniati harus ke bukit buat menelepon ibunya di Arab, karena itu satu – satunya tempat yang ada sinyal handphone nya.
Terus pesan yang disampaikan di akhir film juga dapet banget, tentang bagaimana teknologi dapat menjauhkan individu dari orang – orang yang sedang berada di dekatnya.
Ini sering kita temui kan, ketika kita berkumpul, kita bukannya berinteraksi dengan teman – teman yang berada di dekat kita, tapi malah asik sendiri dengan smartphone masing - masing.
Ini sering kita temui kan, ketika kita berkumpul, kita bukannya berinteraksi dengan teman – teman yang berada di dekat kita, tapi malah asik sendiri dengan smartphone masing - masing.
Pesan yang kuat, dialog, serta penyampaian yang menghibur ini yang membuat ‘Say Hello To Yellow’ dipilih juri jadi film terbaik LOCFEST.
Sebenarnya, ada banyak film pendek yang keren yang diputar di LOCFEST ini, sayang sih, saya baru datang saat penutupan jadi nggak nonton semuanya, serta nggak bisa menilai secara keseluruhan gimana penyelenggaraan LOCFEST.
Tapi, kalau menurut saya, oke, emang perlu kok ada festival – festival, pemutaran film seperti ini. Kenapa? Buat sutradara, sineas tanah air bisa jadi ajang pamer karya. Buat penonton, LOCFEST ini jadi alternatif tontonan selain TV yang makin membosankan dan bioskop yang tiketnya terlalu mahal untuk sebagian orang., dengan film yang cuma itu itu aja pula. Apalagi konsep yang diangkat LOCFEST ini juga bagus banget ‘think globally, act locally’. Bagaimana menyajikan pesan pesan budaya lokal dengan teknologi yang sedang berkembang, bagaimana menyampaikan pesan yang memuat kearifan lokal dan membuat manusia tetap sadar budaya asalnya di tengah arus global yang serba modern, serba seragam.*ngelantur*
Itulah, cerita saya dari LOCFEST 2013 kemarin, selamat buat para pemenang, dan ingat ingat, meskipun film – film bikinan luar bagus – bagus, namun jangan lupa buat mengapresiasi, menikmati film karya anak bangsa, banyak yang nggak kalah keren kok! J
nb: ohiya, setelah pemutaran film selesai, sebenarnya saya, Mas Ade, Ilham, dan Yoga sempet narsis - narsisan, foto foto an sama Hanung Bramantyo dan Ladya Cheryl. Saya dengan noraknya pengen banget fotoan sama Ladya Cheryl. Fotonya ada di akun path nya Yoga, sayangnya saya nggak punya akun path jadi belum bisa dipajang disini, heheh... dan ternyata Mas Hanung Bramantyo itu ramah banget, saya bilang "mas, saya suka filmnya yg Tanda Tanya" dia jawab "makasih" sambil senyum gitu.. udah gitu juga sabar melayani para penggemar satu persatu buat foto bareng. Mbak Ladya Cheryl juga, baik banget, kalem gitu, aslinya ternyata cantik banget, baik mau diajak fotoan bareng, hehe.... resiko jadi orang ngetop kali ya, harus rela diajak foto bareng, dimanapun dan kapanpun :)))


Komentar
Posting Komentar