Selamat Natal, Berkah Dalem.

Beberapa waktu yang lalu saya menghubungi seorang kawan via sms. Mengucapkan selamat natal.
Ya, terlalu awal memang, tapi tak apa apa kan mengucapkan selamat sebelum hari perayaan?

Kawan saya itu selalu senang tiap kali ada salah seorang kawannya yang tidak merayakan Natal, mengucapkan selamat padanya.

Ia tidak memaksa atau menyuruh siapapun yang berbeda keyakinan untuk mengucapkan selamat.

 "Itu terserah, urusan masing - masing, mau bilang atau tidak". katanya.

Namun dia merasa sangat bahagia jika ada kawan yang pemeluk agama lain yang memberinya ucapan.
Begini alasannya, menurut dia, ketika seseorang, dari agama lain memberinya ucapan 'Selamat Natal'. Itu artinya kebahagiaan Natal bukan hanya dia dan sesama pemeluk agamanya saja yang merasakan.

"Natal memang perayaan kami, tapi aku benar-benar bahagia kalau semangat Natal, damai Natal dirasakan oleh semua orang.".

Ya, dia benar. Saya contohnya, meski saya tidak merayakan Natal, namun saya selalu suka suasana menjelang Natal.

Selalu ada perasaan hangat yang selalu saya rasakan pada saat - saat mendekati Natal ini, perasaan yang sulit saya jelaskan.

Saya ikut senang melihat teman - teman yang merayakan Natal, melihat mereka mendekorasi Pohon Natal, melihat warna - warni Natal dimana - mana.

Dan memang selalu begitu, ketika Natal tiba keceriaan bukan hanya dirasakan oleh mereka yang merayakan. 

Christmas spirit is in the air.. 

Lalu kenapa sekarang terjadi ribut ribut soal pengucapan selamat Natal? Bukan hanya masalah selamat selamat ini, namun juga soal topi sinterklas, atribut Natal. Tiap tahun masalah ini selalu muncul.

Namun yah mau bagaimana... saya akan tetap mengucapkan selamat Natal. Perihal mengucapkan selamat, ini memang sepele, tapi bagi saya ini adalah salah satu cara berbagi kebahagiaan.

Yah... luangkan waktu buat berbagi kebahagiaan, meski cuma setahun sekali, apa salahnya?

Selamat Natal untuk semua yang merayakan, Berkah Dalem :)





Komentar

  1. Terima kasih atas ucapannya. Senang rasanya mengetahui bahwa sukacita Natal tidak hanya dirasakan oleh kaum Nasrani saja :)
    Perihal temanmu itu, aku juga akan merasa senang jika ada temanku yg bukan Nasrani memberikan ucapan selamat, aku sangat menghargainya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sama Alfa. Terimakasih juga sudah meluangkan waktu membaca tulisan ini :)

      Selamat Natal ya untuk Alfa sekeluarga :))

      Hapus
  2. Ada beberapa yang bilang bahwa kalo kita ngucapin selamat atas perayaan kaum lain, kita jadi termasuk 'golongan mereka'. Which for me is really laughable. It's time to move on from silly things like that. Merry Christmas! Happy Hanukkah! Happy New Year! Nggak ada yang salah dengan menebarkan kebahagiaan. ;)

    BalasHapus
  3. Makasih Gita sudah mampir :))

    Iyaa, hahahaha... agak malas kalau masih berdebat soal itu.
    Benar, tak ada yg salah dgn menebarkan kebahagiaan dan kebaikan :D

    BalasHapus

Posting Komentar